Rabu, 05 November 2014

Tafsir Al Imran 86-92 dan Kajian Bulughul Maram Haidst 49-51

Materi disampaikan oleh Ustadzah Hasanah

QS Al Imran: 86-92

 
3:87 
3:88
3:89 
3:90
 3:91
3:92


Artinya:

Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim.

Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya laknat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) laknat para malaikat dan manusia seluruhnya,

mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh,

kecuali orang-orang yang taubat, sesudah (kafir) itu dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima taubatnya; dan mereka itulah orang-orang yang sesat.

Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.

Tafsir    

QS Al Imran ayat 86-91 menceritakan tentang macam-macam orang kafir dari segi taubatnya:
  1. Tidak pernah taubat/masuk islam.
  2.  Pernah taubat kemudian kafir lagi.
  3. kafir lalu muslim lalu kafir dan muslim lagi. Mereka meninggal dalam keadaan muslim dan Allah berikan mereka ampunan.
Ayat 92 menceritakan tentang infak khusunya wakaf. Ada 2 macam jenis wakaf yaitu :
  1. Wakaf aulad, ditujukan untuk keluarga
  2. Wakaf Khoir, ditujukan untuk kebaikan (umum)
Kisah Abu Talhah merupakan kisah wakaf pertama. Ada juga kisah wakafnya Zaid Bin Haritsah dan Ustman Bin Affan. Berkat wakafnya yang diolah dengan amanah, Sampai saat ini Ustman memilik rekening di bank yang digunakan untuk kepentingan ummat.

Kajian Bulughul Maram

Hadist 49
"Dan dari Abu Hurairah RA berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya ummatku pada hari kiamt nanti akan datang dengan membawa berkas putih pada tubuhnya karena bekas wudhu. Barangsiapa diantara kalian mampu untuk memanjangkan bekas wudhunya hendaknya melakukannya." (Muttafaq 'Alaih dan lafadz bagi Muslim)

hadist 50
"Dan dari Aisya RA berkata: Bahwa Nabi SAW memulai dari kanan dalam emmakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam seluruh urusannya." (Muttafak 'Alaih)

Hadist 51
"Dan dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW bersabda, jika kalian berwudhu maka mulailah dari anggota badan kalian yang sebelah kanan." (Dikeluarkan oleh Imam Empat dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah)

Selasa, 21 Oktober 2014

Wisuda Fahim Qur'an Mei 2014

 
Santri-santri kecil FAHIM QUR'AN Masjid Almuhajirin Villa Bintaro Regensi sedang berlatih lagu2 yang mengagungkan Allah, untuk persiapan Wisuda santri Penghafal Juz 30.

  
Ibu-bu Majelis Ta'lim Almuhajirin Latihan dgn diiringi keyboaard pak Yayan. Persiapan wisuda Fahim Quran.

Senin, 20 Oktober 2014

QS Al Imran 81-83 dan Bulughul Maram Hadist 41-45

Pemateri: Ustz. Hasanah
Kajian: Tafsir Qur'an Surat Al Imran ayat 81-83 dan kajian Bulughul Maram hadist 41-45

QS Alimran 81-83:
 (Sumber gambar dari quran.com)
Artinya:


Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu".

Barang siapa yang berpaling sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.

Kitab Bulughul Maram hadist 41-45:

Arti hadist 41:
"Dan dari Abdullah Bin Amr RA tentang sifat wudhu: Rasulullah SAW lalu mengusap kepalanya dan memasukkan kedua jari telunjuknya ke kedua lubang telinganya, dan mengusap dengan kedua jempolnya pada (permukaan) teling." Dikeluarkan oleh ABu Daud dan Nasa'i dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah.

Arti hadist 42:
"Dan dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW bersabda, jika kalian bangun tidur hendaklah menghirup air ke hidung lalu dikeluarkan tiga kali, karena sesungguhnya syaitan itu bermalam di batang hidungmu." Muttafaq 'Alaih.

Arti hadist 43:
Dana darinya (Abu Hurairah): Jika kalian bangun tidur maka janganlah memasukkan tangan kalian ke dalam bejana sebelum membasuhnya tiga kali. Karena dia tidak tahu dimanakah tangannya semalam." Muttafaq 'Alaih, dan ini merupakan lafadz Muslim.

Arti hadist 44:
"Dan dari Laqid bin Shabirah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda, sempurnakanlah dalam berwudhu' dan brsihkanlah sela-sela jari, dan bersungguh-sunggguhlah dalam berisytinsyaq kecuali jika kamu sedang puasa." Dikeluarkan oleh Imam Empat, dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah.

Arti hadist 45:
Dan bagi Abu Daud dalam sebuah riwayat: "Jika kamu berwudhu', hendaklah kamu berkumur-kumur."


Minggu, 19 Oktober 2014

Tadarus Ramadhan 1434 H

Ustadz Makmun Sholeh, ustadz Rizqon dan DR.KH. M. Lukman Hakim (Tengah)

 
 Tadarus di hari pertama 15 jamaah, hari kedua 17 jamaah. Dan hari ketiga, sebagaimana di foto ini diikuti 20 Jamaah.

 
 Yang selalu menyimak bacaan jamaah, yang berjilbab hitam, Ibu Hj. Matondang, anggota MT.almuhajirin yang paling sepuh dan yang paling rajin, usianya 73 tahun. Dan yang disebelah kanan bu Hj Matondang, berjilbab pink, adalah Madiana Havidz (Ketua MT Almuhajirin)

 Tadarus MT.Almuhajirin VBR di hari keenam, QS;9: 38 sampai dengan QS; 11. Bu Endang, Teh Geni Gantini, bu Nuning, menyimak serius.

 Khataman Alqur'an

Persiapan acara khataman quran: Dari kiri ke kanan, depan ; Ibu Fatah, mbak Titi, Teh Ella, akyu. Yang di belakang, dari kiri ke kanan ; mbak Yantha, mbak Wati. bu Herni, ibu Nuning.

Persiapan khataman Qur'an.

 Persiapan khataman Qur'an

 Yang Kiri bu Geni Gantini Qoriah handal dan yang kanan bu Ella Relawati Moekti, MC yang cerdas berimprofisasi.

 
 Pasangan anak dan ibu yang mengharukan, bagai sepasang sahabat.
 

Kamis, 16 Oktober 2014

Nikah Massal MT Almuhajirin Juni 2014

Mohon doa restu untuk acara Nikah Masal 40 pasang pengantin. Kami bertiga mendapatkan tugas sebagai MC. Sebelah kiri, Bapak Mahmudin untuk memandu acara Kirab 40 pasang pengantin [ lengkap dengan tanjidor, pesatan, kambing, bunga kelapa dll]. Yang tengah ustadzah Hj. Ningrum Maurice, sebagai pemandu acara akad nikah dan resepsi. Paling kanan, Madiana Havidz (Ketua MT Almuhajirin), memandu acara UPACARA PALANG PINTU. 

 
 Persiapan acara ; Jam 07 koordinasi  dengan 3 MC ; Pak Mahmudin Sofyan, Ibu Hj. Ningrum Maurice, dan Madiana Havidz

 
  
 

 
 Di belakang Ibu Madiana Havidz, ibu-ibu MT. Almuhajirin, sebagai pembuka acara akad nikah, dengan senandung asmaul Husna dan Kalam Ilahi [ Arrum ayat 1 dan Al-furqon ayat 74. Asmaul Husna dipimpin Ibu Ida Amiroez. Kalam Ilahi dibawakan secara trio ; Ibu Ella, Ibu Geni dan Ibu Ida Sofyan

 
 Selanjutnya, acara Seremonial dipandu oleh MC Ibu Hj. Ningrum Maurice [ jilbab hijau] Beliau selalu dengan menggunakan pilihan kata-kata yang tepat, terukur, elegan. Bahasa yang santun. Pintar dan cerdas, kapan saatnya bertindak sebagai MC ataukah sedang berperan sebagai Ustadzah yang menyampaikan tausiah. Menguasai Protokoler...pokoknya keren. [ Foto koleksi mbak Geni}

 
 Pembacaan Sighot Ta’lik secara bersamaan oleh 3 mempelai pria

 
 Sebagian undangan yang berada di kursi terdepan; Bpk Camat kecamatan Pondok Aren, Kepala KUA, dan paling kanan KH. Sofwan Nizomi. Beliau sering menyampaikan kajian-kajian tasawuf di masjid kompleks kami. Di baris kedua 'dua abang":; Ketua panitia Bapak Simon L Himawan, dan yang kanan Bang Heri Yanto [ pak RW] [ Foto koleksi mbak Geni}

 
 Jeda Sholat dhuhur untuk makan siang dan sholat dzuhur] [ Foto koleksi mbak Geni}

 
 Ibu-ibu MT. Almuhajirin Villa Bintaro Regensi, mengiringi langkah - langkah para pengantin menuju pelaminan, dengan lantunan indah sholawat nabi. Yang baju merah Ibu Ella Relawati Moekti,
  
 
Madiana Havidz memandu Upacara Palang Pintu, Penyerahan Tanda Kasih sayang Suami pada istri dan memandu sepasang demi sepasang, pengantin menuju pelaminan. [ Foto koleksi mbak Geni}

 Ustadzah Ningrum Maurice (tengah) [ Foto koleksi mbak Geni}

 Ibu Geni Gantini, berbaju merah. Kecuali sebagai Qoriah pada akad nikah, beliau juga sebagai Among Pengantin. Setiap Among pengantin, bertanggung jawab terhadap 5 pasang pengantin. [ Foto koleksi mbak Geni ]

 
 Yang paling tengah; Ibu Ajeng Ananty, koordinator busana pengantin. Beliau yang super sibuk selama 2 bulan terakhir, wira wiri tanah abang mencari busana pengantin. Yang disiapkan 40 pasang busana pengantin. Dan yang paling kanan, mbak Desi, koordinator tata rias pengantin, beliau mengerahkan 14 make up artist.  [ Foto koleksi mbak Ajeng}

 
 Koordinator tim busana pengantin dan para anggota tim. [ Foto koleksi mbak Ajeng}

 
Potongan roti buaya. Ada coklatnya di dalamnya.

 
 
 
 Abang-abang Panitia Nikah Masal. Berfoto bersama

 
 Venue tempat resepsi Nikah Masal, 40 pasang kursi telah siap menanti pasangan pengantin. Namun ternyata, dua pasang kursi pengantin kosong. Karena calon pengantin tidak memenuhi syarat-syarat administrasi.

 
Madiana Havidz diantara 38 pasang pengantin yang siap melakukan kirab, lengkap dengan Ondel2, tanjidor, roti buaya dll.
 
 
Kemeriahan arak arakan kirab pengantin. [ Foto koleksi mbak Geni}

 Sepasang roti buaya, yang masing2 panjangnya 2 meter, sebagai pembuka jalan arak-arakan kirab pengantin. Dibawa oleh 12 abang-abang. Paling depan; Abang Kiki dan abang Fikri Izza. [ Foto koleksi mbak Geni}